Finlandia akan mengembalikan properti Rusia yang terkena sanksi

Beberapa ratus mobil kargo Rusia disita oleh otoritas Finlandia awal tahun ini © Getty Images / Denis Mamin / EyeEm/Alen S

Pihak berwenang Finlandia telah memutuskan untuk mengembalikan gerbong Rusia yang ditahan awal tahun ini karena sanksi, misi perdagangan Moskow di Finlandia mengatakan pada hari Jumat. Menurut datanya, lebih dari 800 gerbong yang terisi dan kosong disita pada awal November.

Keputusan untuk mengembalikan kereta api itu dibuat oleh Kementerian Luar Negeri pada 15 November menyusul banding dari operator kereta api Finlandia dan Badan Transportasi dan Komunikasi Finlandia (Traficom). Menurut himbauan tersebut, penyimpanan dan perawatan kereta api ternyata terlalu mahal dan menyulitkan operator sistem perkeretaapian. Selain itu, tercatat beberapa gerbong mengandung zat berbahaya.

“Pada 15 November 2022, Kementerian Luar Negeri Finlandia memutuskan untuk mengembalikan properti yang disita secara khusus dengan alasan mengurangi biaya dan risiko keamanan pada sistem transportasi negara itu,” kata misi perdagangan Rusia dalam pernyataannya.

Disebutkan bahwa layanan juru sita Finlandia telah memberi tahu sejumlah perusahaan Rusia yang memiliki gerbong bahwa mereka akan dikembalikan. Operator kereta api akan melakukan inspeksi terhadap kereta api dan mempersiapkannya untuk dipindahkan melintasi perbatasan Rusia-Finlandia. Tidak ada tanggal spesifik untuk ini yang diumumkan.

Pada akhir Mei, surat kabar Helsingin Sanomat melaporkan bahwa Finlandia menyita properti Rusia senilai €80 juta, termasuk lebih dari 1.000 gerbong kereta barang yang menempati sekitar 20km rel. Outlet berita mencatat pada saat itu bahwa di antara kargo yang disita adalah sekitar 1,3 ton asam asetat senilai € 1,4 juta, 248 ton butil asetat, dan pelet bijih besi.

Pada bulan Juni, Reuters melaporkan bahwa total 865 gerbong Rusia telah ditahan di Finlandia, mengutip operator kereta api negara Finlandia, VR, dan surat dari Russian Railways. Peralatan yang disita sebagian besar milik perusahaan Rusia yang terkena sanksi Uni Eropa terkait Ukraina. Di antara mereka adalah Uralhim-Trans, yang mantan pemiliknya, Dmitry Mazepin, jatuh di bawah sanksi Uni Eropa pada bulan Maret; Rusagrotrans, bagian dari Demetra Holding, yang saham pengendalinya sebelumnya dimiliki oleh pemberi pinjaman Rusia yang terkena sanksi VTB, serta perusahaan leasing transportasi terbesar di Rusia, GTLK; dan divisi leasing transportasi Bank Alfa.

Untuk cerita lebih lanjut tentang ekonomi & keuangan, kunjungi bagian bisnis RT/Wartakum News

Penulis :Alen Siprioza
Editor. :Agus Setianto

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *