Benua itu sekarang menghadapi “ujian demokrasi,” tegas Kementerian Luar Negeri Rusia
Pembuat kebijakan Uni Eropa harus disalahkan atas krisis energi di benua itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengklaim pada hari Sabtu.
Berbicara kepada saluran berita Moskow TV Center, Zakharova mengklaim para pemimpin blok itu telah “mendorong Eropa, khususnya Uni Eropa, menuju keruntuhan energi global.” Menurutnya, mereka masih perlu meyakinkan warganya bahwa krisis “adalah untuk kepentingan mereka sendiri.”
“Ini ujian demokrasi,” tambahnya.
Zakharova melanjutkan dengan sinis mengatakan bahwa anggota blok “melakukan pekerjaan dengan baik” dalam mengelola sektor energi – terutama dalam menangani ledakan yang memecahkan pipa Nord Stream 1 dan 2 pada akhir September. “Kita berbicara tentang Laut Baltik, wilayah yang dikendalikan oleh negara-negara NATO… ini adalah wilayah tanggung jawab mereka,” katanya via email kepada RT/Wartakum News.
Negara-negara Barat menyatakan ledakan itu sebagai tindakan sabotase. Namun, mereka menahan diri untuk tidak mengambil kesimpulan atau menuding – sebuah praktik yang tidak mereka ikuti jika ada “perintah untuk menuduh Rusia,” kata Zakharova.
Pipa dibangun untuk mengirimkan gas alam Rusia langsung ke Jerman, tetapi kehilangan tekanan tiba-tiba pada 26 September, menyusul serangkaian ledakan bawah laut di Pulau Bornholm, yang terletak di dalam zona ekonomi Denmark dan Swedia. Moskow telah berulang kali menyatakan bahwa itu tidak ada hubungannya dengan insiden itu.
Bulan lalu, Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Angkatan Laut Inggris mengambil bagian dalam “serangan teroris” yang menghancurkan jaringan pipa. Inggris telah membantah tuduhan itu.
Moskow juga mengklaim bahwa AS paling diuntungkan dari gangguan tersebut, karena melemahkan kemampuan UE untuk menerima pasokan gas alam dari Rusia.
Insiden Nord Stream hanya menambah kesengsaraan energi Eropa, yang mulai terbentuk setelah negara-negara Barat memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Moskow atas operasi militernya di Ukraina. Pembatasan tersebut menyebabkan gangguan besar pada pengiriman energi, memicu protes di sejumlah negara Uni Eropa terhadap meroketnya harga energi dan melonjaknya biaya hidup dalam beberapa bulan terakhir.
Zakharova mengatakan pekan lalu bahwa UE telah sepenuhnya menerima gagasan untuk mengisolasi Rusia, yang “hanya akan membebani negara-negara UE dan warganya yang dipaksa untuk membayar dari kantong mereka sendiri” atas kesalahan para pemimpin mereka.
Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:
RT/Wartakum Newa
Penulis :Tan David Panama
Editor. :Agus Setianto