Iran semakin dekat untuk bergabung dengan blok Eurasia

Pertemuan para pemimpin Organisasi Kerjasama Shanghai di Samarkand, Uzbekistan, 16 September 2022. Sergei Guneyev / Sputnik / AFP © Sergei Guneyev / Sputnik / AFP-WK/Tan David P

Teheran telah meratifikasi dokumen tentang bergabung dengan Organisasi Kerjasama Shanghai

Parlemen Iran telah menyetujui lusinan protokol tentang aksesi negara itu ke Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), sebuah blok keamanan dan ekonomi Eurasia delapan anggota, yang meliputi Rusia, Cina, India, dan Pakistan, antara lain.

Teheran menandatangani memorandum aksesi pada bulan September. Menurut pejabat, prosesnya akan selesai tahun depan.

Pada hari Minggu, legislator Iran mendukung dokumen yang berkaitan dengan masalah seperti kontrol bea cukai dan anti-terorisme, serta latihan militer bersama, menurut Mehr News Agency.

Abolfazl Amouei, juru bicara kebijakan luar negeri parlemen dan komisi keamanan nasional, dikutip oleh media Iran mengatakan bahwa langkah itu “menyampaikan pesan multilateralisme Iran” dalam hubungan luar negeri. Dia menyatakan bahwa blok itu penting dalam hal “menghadapi pengenaan sanksi sepihak.”

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menulis di Twitter bahwa pemungutan suara itu “menunjukkan tekad dan keseriusan negara kita untuk mengembangkan kerja sama regional, internasional dan ekonomi serta memperkuat pandangannya terhadap Asia.” Dia menambahkan bahwa “multilateralisme adalah realitas abad ini.”

SCO didirikan pada tahun 2001 oleh Rusia, Cina, Kazakhstan, Uzbekistan, Kirgistan, dan Tajikistan. India dan Pakistan menjadi anggota penuh pada 2017.

Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko mengatakan pada bulan September bahwa negaranya dapat bergabung dengan organisasi itu sekitar tahun depan. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada wartawan di bulan yang sama bahwa dia juga akan melihat Ankara bergabung dengan blok itu suatu hari nanti.

Moskow melihat meningkatnya peran blok seperti SCO dan BRICS – kelompok informal yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan – sebagai tindakan balasan terhadap sanksi Barat yang dikenakan atas konflik Ukraina. “Kita berbicara tentang negara-negara yang bersama-sama menyumbang 80% dari populasi dunia. Itulah sebabnya jelas bagi siapa pun yang tidak memihak bahwa tidak ada yang namanya isolasi Rusia,” kata Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov pada bulan Juli.

Sebelumnya pada bulan November, Lavrov mengkonfirmasi bahwa “lebih dari selusin” negara ingin bergabung dengan BRICS, termasuk Aljazair, Argentina, dan Iran.

Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:

RT/Wartakum News
Penulis :Tan David Panama
Editor. :Agus Setianto

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *