AUKUS “tidak akan memenuhi” kesepakatan untuk menyediakan kapal selam nuklir bagi Australia, kata Emmanuel Macron
Presiden Prancis Emmanuel Macron berpidato di KTT CEO APEC di Bangkok pada 18 November 2022. © Ludovic MARIN
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengecam pakta keamanan trilateral Australia, Inggris, AS (AUKUS) pada hari Jumat, memperingatkan Australia bahwa itu tidak akan dapat dipertahankan untuk memasok negara itu dengan kapal selam nuklir.
Pada hari Kamis, berbicara di sela-sela KTT CEO APEC di Bangkok, Thailand, Macron mengklaim bahwa Australia mengadakan “konfrontasi nuklir” dengan China setelah memutuskan kontraknya dengan Prancis untuk membangun selusin kapal selam bertenaga diesel, memilih AS atau Kapal selam nuklir buatan Inggris sebagai gantinya.
Macron menyarankan bahwa dengan membuang kontrak kapal selamnya dengan Prancis, Australia memasuki “konfrontasi nuklir” dengan China.
Menurut Macron, kesepakatan awal Australia dengan Prancis “tidak konfrontatif dengan China karena mereka bukan kapal selam bertenaga nuklir.” “Tetapi pilihan yang dibuat oleh [mantan] Perdana Menteri [Scott] Morrison adalah sebaliknya, memasuki kembali konfrontasi nuklir,” katanya.
Pemimpin Prancis mengatakan kepada Bloomberg pada hari Jumat bahwa kesepakatan AUKUS adalah “sinyal besar kesusahan bagi kami,” dengan alasan bahwa itu akan membuat rantai pasokan militer Canberra tidak dapat diandalkan, dan bahwa AUKUS “tidak akan memenuhi” komitmennya.
Presiden Prancis memberi isyarat bahwa Paris masih dapat mempertimbangkan untuk membangun kapal selam untuk Australia, meskipun Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan dia tidak berencana untuk menarik diri dari kesepakatan AUKUS. “Kami melanjutkan dengan pengaturan AUKUS, tidak ada yang ambigu tentang itu.”
Mengenai klaim Macron tentang “konfrontasi nuklir” dengan China, PM Australia menyatakan bahwa rekannya “berhak untuk mengemukakan pandangannya seperti yang dia lakukan dengan cara yang sangat terus terang.”
Hubungan Prancis-Australia merenggang pada akhir 2021 ketika Morrison membatalkan kontrak kapal selam senilai $58 miliar dengan Prancis demi kesepakatan dengan AS dan Inggris. Ketegangan memuncak, dan Macron secara terbuka menuduh Morrison berbohong kepadanya tentang kesepakatan itu, sebuah tuduhan yang dibantah oleh mantan PM.
Selain membangun kapal selam nuklir untuk Australia, anggota AUKUS mengatakan pakta itu berusaha melindungi sistem internasional yang menghormati hak asasi manusia dan supremasi hukum. China mengecam aliansi tersebut, dengan alasan bahwa proyek-proyeknya menimbulkan risiko besar bagi keamanan nuklir.
Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:
Sumber : RT
wartakumnews.co.id
Dede Saefudin/Redaksi