Türkiye melakukan penangkapan dalam kasus ledakan Istanbul

Para tersangka termasuk di antara 49 orang yang ditahan sehubungan dengan serangan pengeboman minggu lalu dan termasuk tersangka pengebom

Sebanyak 17 orang ditempatkan dalam penahanan pra-sidang atas perintah pengadilan sehubungan dengan ledakan Minggu lalu yang mengguncang Jalan Istiklal yang ikonik, salah satu pusat wisata utama Istanbul, kantor berita Anadolu melaporkan pada hari Jumat.

Daftar tersebut termasuk seorang wanita, Ahlam Albashir, yang dituduh oleh otoritas Turki menanam bom. Dia sebelumnya diidentifikasi oleh pejabat Turki sebagai warga negara Suriah yang diduga bertindak atas nama Partai Pekerja Kurdistan (PKK), sebuah kelompok militan yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Türkiye dan beberapa negara lain.

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Mereka yang ditahan termasuk di antara 49 orang yang ditangkap polisi atas dugaan keterlibatan mereka dalam pemboman itu, kata Anadolu, seraya menambahkan bahwa 29 tersangka dideportasi atas perintah Kantor Kejaksaan Turki. Tiga orang juga dibebaskan dengan jaminan.

Para tersangka dituduh “menghancurkan persatuan dan integritas negara,” “pembunuhan yang disengaja,” “sengaja berusaha untuk membunuh” dan “dengan sengaja membantu pembunuhan,” menurut Anadolu. Selain Albashir, identitas dua tersangka lainnya diungkapkan oleh kantor berita. Salah satunya adalah Bilal H. yang masih buron.

Yang lain adalah Ferhat H., pemilik bengkel di distrik Esenler Istanbul, yang menjamu Albashir dan Bilal H. di rumahnya selama beberapa waktu, menurut Anadolu. Dia juga dituduh memiliki hubungan dengan PKK dan menyebarkan “propaganda teroris” di media sosial. Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengatakan bahwa tersangka penyelenggara serangan bom ditangkap sebelum dia bisa meninggalkan negara itu. Identitasnya tidak terungkap.

Ledakan pada hari Minggu merenggut nyawa enam orang dan menyebabkan 81 orang terluka. Dua di antaranya masih dalam kondisi kritis, kata Anadolu, mengutip sumber keamanan. Konsulat Jenderal Rusia di Istanbul mengatakan pada hari Senin bahwa tiga warga negara Rusia termasuk di antara mereka yang terluka dalam serangan bom itu, meskipun nyawa mereka tidak dalam bahaya.

RT
WartakumNews
Alen Seprioza/Redaksi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *