Presiden Ukraina Vladimir Zelensky telah membuat orang-orang di negaranya “menderita,” kata mantan Perdana Menteri Jepang Yoshiro Mori. Dia menambahkan bahwa media di Jepang bias dalam meliput konflik Rusia-Ukraina.
“Saya tidak begitu mengerti mengapa hanya [Presiden Rusia Vladimir] Putin yang dikritik sementara Zelensky tidak ditugaskan sama sekali. Ini bermasalah. Tuan Zelensky telah membuat banyak orang Ukraina menderita,” kata Mori dalam pidatonya di sebuah acara politik di Tokyo, Jumat, seperti dikutip Kyodo News.
“Media Jepang bias ke satu sisi. Hal ini dipengaruhi oleh laporan dari Barat. Mau tak mau saya merasa mereka hanya mengandalkan laporan Eropa dan Amerika,” tambahnya.
Mori mengkritik posisi Perdana Menteri Jepang saat ini Fumio Kishida dalam konflik sebagai “sepihak” dan cenderung ke arah AS.
Mori juga memperingatkan bahwa Rusia dapat “menggunakan senjata nuklir” jika situasinya memburuk. Putin menegaskan kembali bulan lalu bahwa Moskow akan mematuhi doktrin nuklirnya, yang menyatakan Rusia akan menggunakan persenjataan nuklirnya hanya sebagai tanggapan atas serangan dengan senjata pemusnah massal atau “jika keberadaan negara itu sendiri yang dipertaruhkan.”
Setelah memegang berbagai jabatan kabinet pada 1980-an dan 90-an, Mori menjabat sebagai perdana menteri dari 2000-01. Dia kemudian memimpin panitia penyelenggara Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020, tetapi mengundurkan diri beberapa bulan sebelum acara dimulai karena skandal pernyataan seksis yang dia buat di sebuah pertemuan.
Jepang, bersama dengan banyak negara Barat, memberlakukan sanksi terhadap Rusia setelah meluncurkan operasi militernya di Ukraina pada akhir Februari. Moskow menanggapi dengan memasukkan lebih dari 380 legislator Jepang ke daftar hitam dan melarang Kishida dan anggota kabinet penting lainnya memasuki negara itu.
RT
Wartakum News
TAN DAVID PANAMA