Pakatan Harapan dan Perikatan Nasional sedang mencari mitra potensial untuk mengumpulkan jumlah yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan.
Batas waktu telah diperpanjang untuk koalisi politik Malaysia untuk mempresentasikan jumlah mereka untuk membentuk pemerintahan dan mengusulkan calon perdana menteri mereka ke istana nasional.
Koalisi sekarang akan memiliki waktu hingga pukul 14:00 pada hari Selasa (22 November) untuk melakukannya. Perpanjangan tenggat waktu 24 jam diumumkan oleh Pengawas Keuangan Rumah Tangga Kerajaan Istana Negara, Ahmad Fadil Syamsuddin pada Senin sore.
Dia mengatakan, perpanjangan tenggat waktu itu karena permintaan pimpinan partai dan koalisi yang meminta lebih banyak waktu untuk menyerahkan deklarasi wajib.
Raja Malaysia juga meminta anggota masyarakat untuk bersabar dan tetap tenang sampai pembentukan pemerintahan baru dan penunjukan perdana menteri ke-10 negara itu selesai.
Koalisi saingan Pakatan Harapan (PH) dan Perikatan Nasional (PN) awalnya memiliki waktu hingga pukul 14:00 pada hari Senin untuk mengajukan kandidat dan nomor mereka, setelah pemilihan umum pada hari Sabtu menghasilkan parlemen yang digantung.
PH, yang dipimpin oleh pemimpin oposisi lama Anwar Ibrahim, adalah penampil teratas dalam kontes pemilihan hari Sabtu, meraih 81 kursi. Sebuah kursi tambahan yang dimenangkan oleh Aliansi Demokratik Bersatu Malaysia (MUDA) Syed Saddiq membuat penghitungan ini menjadi 82.
Perikatan Nasional mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin tertinggal dengan 73 kursi, yang berarti tidak ada koalisi yang memiliki jumlah mayoritas langsung dari 112 kursi di parlemen dengan 222 kursi.
Barisan Nasional (BN) menempati urutan ketiga jauh di belakang PH dan PN, memenangkan 30 kursi parlemen.
Kedua koalisi terkemuka berusaha untuk mengadili mitra potensial untuk mengumpulkan jumlah yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan.
Beberapa jam sebelum batas waktu pada hari Senin, politisi PH dan BN berkumpul di Hotel Seri Pacific di Kuala Lumpur untuk pembicaraan yang jelas.
Ketua PH Anwar sebelumnya mengatakan dalam konferensi pers pada Minggu pagi bahwa koalisinya telah mendapatkan mayoritas sederhana yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.
Pada saat yang sama, Gabungan Parti Sarawak (GPS) pada hari Minggu mengatakan bahwa pihaknya siap untuk berkoalisi dengan PN, BN dan Gabungan Rakyat Sabah (GRS) untuk membentuk pemerintah federal berikutnya.
Hal ini dibantah oleh Ahmad Zahid dari BN dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam, yang mengatakan bahwa koalisinya belum melakukan diskusi dengan GPS.
CNA/Wartakum News
Penulis :Fadza Ishak
Editor :Imam Kholik