Polisi mengatakan mereka memperlakukan dua ledakan sebagai serangan terkoordinasi
Satu orang tewas dan lebih dari selusin lainnya terluka ketika dua ledakan mengguncang Yerusalem pada Rabu pagi dalam apa yang pihak berwenang Israel duga sebagai serangan teroris terkoordinasi.
Ledakan pertama terjadi pada jam sibuk pagi hari di dekat Terminal Bus Pusat di kota.
Petugas medis mengatakan setidaknya sebelas orang terluka, termasuk dua dalam kondisi kritis. Seorang korban meninggal kemudian di rumah sakit karena luka-luka mereka.
Investigasi sedang berlangsung, dengan polisi mengatakan itu bisa disebabkan oleh bom yang tertinggal di dalam tas.
Saksi mata mengatakan kepada surat kabar Jerusalem Post bahwa mereka melihat tas mencurigakan tertinggal di dinding sesaat sebelum ledakan.
Gambar dari tempat kejadian menunjukkan sebuah bus penuh dengan lubang dari pecahan peluru.
Setengah jam setelah ledakan pertama, ledakan lain terjadi di dekat persimpangan Ramon di Yerusalem utara. Itu juga menargetkan sebuah bus, menyebabkan beberapa orang terluka ringan. Laporan media mengklaim itu juga disebabkan oleh bom yang tertinggal di tas
Pihak berwenang di Yerusalem menyebutkan jumlah korban luka dalam kedua insiden itu sebanyak 18 orang, sementara polisi mengatakan bahwa mereka memperlakukan ledakan sebagai serangan terkoordinasi.
Komisaris Polisi Israel Kobi Shabtai, yang tiba di tempat kejadian, mengatakan serangan Yerusalem adalah jenis yang tidak terlihat oleh pasukan keamanan “selama bertahun-tahun.” Polisi sedang mencari para pelaku, sementara juga mencari di kota untuk kemungkinan bahan peledak lainnya, tambahnya.
Alat peledak berisi paku dan kemungkinan diledakkan dari jarak jauh, kata seorang sumber polisi kepada surat kabar Haaretz. Seorang pejabat keamanan senior, yang berbicara kepada outlet sebelumnya, menyarankan ada “infrastruktur signifikan” di balik serangan kembar, yang mencakup pengumpulan intelijen dan persiapan bom.
Setelah ledakan, juru bicara kelompok bersenjata Palestina Hamas mengatakan bahwa Israel membayar harga untuk penganiayaan Muslim di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, situs tersuci ketiga Islam, yang dikendalikan oleh pasukan keamanan Israel.
RT/WARTAKUM NEWS
Penulis :Imam Kholik
Editor :Agus Setianto