Bos Twitter yang baru menunjukkan bahwa platform tersebut tidak melarang “bahkan akun paling kiri yang menyemburkan kebohongan”
Elon Musk telah menolak tuduhan bahwa dia adalah semacam “hantu sayap kanan” dan mengklaim bahwa Twitter di bawah kepemilikannya tidak melarang kaum kiri, bahkan untuk “kebohongan total.” Sebagai contoh, pemilik Twitter baru mengutip laporan AP minggu lalu yang mengklaim bahwa rudal “Rusia” telah menghantam sebuah desa di Polandia, yang dapat memicu Perang Dunia III.
Komentar itu muncul sebagai tanggapan terhadap jurnalis konservatif Kyle Becker, yang mengejek “jurnal kiri yang manja” dengan berpura-pura bahwa Musk adalah semacam sayap kanan meskipun dia mengizinkan “berita palsu” sayap kiri untuk tetap ada di Twitter.
“Seperti yang jelas bagi semua orang kecuali media, tidak ada satu larangan permanen bahkan untuk akun paling kiri yang menyebarkan kebohongan,” tulis Musk di Twitter sebagai tanggapan.
“Bahkan Associated Press dengan laporan fiktif mereka sepenuhnya tentang rudal Rusia yang menghantam Polandia yang membawa konsekuensi parah untuk meningkatkan perang,” tambahnya, sekitar 20 menit kemudian.
AP mengutip seorang pejabat intelijen AS yang tidak disebutkan namanya untuk mengklaim bahwa “rudal Rusia” telah menyerang desa Przewodow Selasa lalu. Laporan itu hampir mengarah pada konfrontasi langsung antara Moskow dan NATO sebelum diketahui bahwa rudal pertahanan udara S-300 Ukraina adalah pelakunya. AP kemudian mengeluarkan semacam pencabutan, dengan mengatakan “rudal itu buatan Rusia dan kemungkinan besar ditembakkan oleh Ukraina untuk mempertahankan diri dari serangan Rusia.” Kantor berita tersebut kemudian memecat reporter yang terlibat.
Sejak mengakuisisi Twitter pada Oktober, Musk telah memberhentikan ratusan karyawan dan membalikkan “penangguhan permanen” beberapa akun terkenal, termasuk mantan Presiden AS Donald Trump. Dia menarik garis di Alex Jones, bagaimanapun, dengan alasan pribadi.
Bahkan ketika Musk membual untuk tidak melarang orang untuk “kebohongan total,” Twitter menangguhkan jurnalis Garland Nixon untuk daftar “yang harus dilakukan” satir yang ditujukan untuk Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Pemberitahuan yang dikirim ke Nixon menyebutkan “perilaku kebencian” sebagai alasan larangan tersebut. Kampanye troll pro-Ukraina yang dikenal sebagai “NAFO” mengklaim mendapat pujian atas larangan tersebut.
RT/WARTAKUM NEWS
Penulis : Erlinawati
Editor :Agus Setianto