Komandan tertinggi menjanjikan ‘kuburan’ untuk musuh Iran

FOTO FILE. Panglima Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami. © Getty Images-WK/ NurPhoto / Morteza Nikoubazl/Nasrulloh

Musuh asing mencoba memicu “hasutan besar,” kata kepala IRGC

Panglima elit Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), Hossein Salami, telah memperingatkan AS, Israel dan negara-negara asing lainnya bahwa setiap upaya untuk menabur perselisihan di Iran pada akhirnya akan menjadi bumerang dan menyebabkan kematian mereka sendiri. Komandan tertinggi membuat pernyataan di kota timur Zahedan pada hari Minggu, saat ia berbicara kepada sekitar 15.000 anggota milisi keamanan Basij.

“AS, Inggris, Israel, Jerman, Prancis, dan House of Saud semuanya mencoba memprovokasi ketegangan di Iran melalui media mereka yang memecah belah. Namun, bangsa ini sepenuhnya waspada. Musuh memiliki banyak mimpi pipa dan hidup dalam delusi,” kata Salami kepada anggota milisi.

Komandan menuduh Washington dan London khususnya berusaha untuk membangun kembali dominasi kolonial atas Iran, dan memperingatkan bahwa upaya mereka untuk menyebabkan “hasutan besar dan perang dunia ini akan berubah menjadi kuburan musuh.”

“Amerika Serikat, yang telah memusnahkan puluhan juta orang dalam berbagai perang dan merupakan pengekspor alat-alat penyiksaan dan senjata pemusnah massal, dan Inggris, yang telah melakukan pembantaian di seluruh dunia dan memiliki pola pikir kolonial, saat ini mencoba merugikan bangsa Iran. Namun, mereka tidak akan pernah berhasil,” tegasnya.

Selama berbulan-bulan sekarang, Iran telah menyaksikan protes keras yang meletus atas kematian Mahsa Amini, seorang wanita berusia 22 tahun yang ditangkap oleh polisi moral Iran pada bulan September karena diduga mengenakan jilbabnya “secara tidak benar” dan meninggal beberapa jam kemudian. Keluarga Amini percaya dia dipukuli sampai mati saat dalam tahanan, namun, pihak berwenang Iran bersikeras bahwa dia meninggal karena kondisi medis yang sudah ada sebelumnya yang berasal dari operasi tumor otak jinak yang dia alami ketika dia berusia delapan tahun.

Teheran telah berulang kali menuduh musuh asing membajak dan mengarahkan protes, yang menyebabkan beberapa serangan mematikan terhadap fasilitas pemerintah dalam serangkaian insiden, yang digambarkan oleh pemerintah sebagai tindakan teroris. Presiden Ebrahim Raisi mengatakan awal bulan ini bahwa Washington berusaha untuk mengacaukan Iran dengan mendorong kerusuhan dengan kedok protes yang sah, mengambil satu halaman dari buku pedoman yang digunakan di Libya dan Suriah, dua negara yang terjerumus ke dalam perang saudara.

Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:

RT/Wartakum News
Penulis :Nasrulloh
Editor. :Agus Setianto

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *