AS kembalikan pengebom jarak jauh ke Semenanjung Korea

Sebuah B-1B supersonik telah mengambil bagian dalam latihan bersama AS-Korea Selatan setelah uji coba ICBM terbaru Korea Utara

 

Foto:Pembom AS menggelar latihan bersama dengan jet tempur Korea Selatan, 5 November 2022 © Getty Images / Kementerian Pertahanan Korea Selatan

Sebuah pembom strategis jarak jauh B-1B Lancer AS telah dikerahkan kembali ke Semenanjung Korea untuk mengambil bagian dalam latihan gabungan AS-Korea Selatan, kata militer Seoul pada hari Sabtu, seperti dikutip oleh media lokal. Pengumuman itu datang sehari setelah Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) terbaru.

“Korea Selatan dan AS melakukan latihan udara bersama hari ini dengan pengebom strategis B-1B Angkatan Udara AS yang ditempatkan kembali di Semenanjung Korea,” kata Kepala Staf Gabungan (JCS) Selatan dalam sebuah pernyataan.

Militer menyatakan bahwa pembom supersonik AS terbang di atas zona identifikasi pertahanan udara Selatan dan dikawal oleh jet F-35A Korea Selatan dan pesawat tempur F-16 Amerika.

“Melalui latihan ini, kami sekali lagi menunjukkan kapasitas militer gabungan dari aliansi Korea Selatan-AS dan komitmen Washington untuk melindungi Semenanjung Korea dan memberikan pencegahan yang diperpanjang,” kata JCS.

Awal bulan ini, kantor berita Yonhap melaporkan bahwa Washington akan mengerahkan kembali pembom B-1B ke Korea Selatan untuk pertama kalinya sejak 2017. Langkah tersebut, menurut outlet tersebut, mengikuti permintaan Seoul agar AS meningkatkan penyebaran “aset strategis” ke semenanjung di tengah rekor jumlah peluncuran rudal oleh Korea Utara tahun ini.

Pada hari Jumat, militer kedua negara melakukan latihan udara di atas Laut Timur sebagai tanggapan atas apa yang disebut JCS sebagai “provokasi ICBM Korea Utara.”

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan tes ICBM terbaru negaranya akan menegaskan kembali “kemauan kuat” pemerintah DPRK untuk membalas “kegilaan agresi dan latihan perang musuh yang mencoba menghancurkan perdamaian dan stabilitas Semenanjung Korea.” Tes itu dilakukan kurang dari 24 jam setelah peluncuran rudal balistik jarak pendek oleh Korea Utara.

Pyongyang telah berulang kali mengutuk latihan militer Korea Selatan dan sekutunya, menyebut mereka persiapan untuk invasi, dan menegaskan peluncuran misilnya adalah tanggapan yang sah terhadap “provokasi” dari AS dan mitranya di wilayah tersebut. Washington juga menyebut tindakan Korea Utara itu provokatif dan menuntut agar semua uji coba senjata dihentikan.

RT
WartakumNews
Rahmat Iksan/Redaksi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *