Peringatan dari Moskow datang setelah PBB meminta Kiev untuk menyelidiki masalah tersebut Moskow akan bekerja untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku Ukraina dari eksekusi singkat tawanan perang Rusia, juru bicara Presiden Vladimir Putin bersikeras pada hari Senin.
“Rusia akan melakukan segala kemungkinan di bawah mekanisme internasional untuk menarik perhatian pada kejahatan ini dan untuk bertanggung jawab, di bawah hukum, mereka yang terlibat di dalamnya,” kata Dmitry Peskov. Moskow akan mencoba melacak pelakunya, dengan tujuan menghukum mereka, tambahnya.
Kementerian Pertahanan Rusia menuduh pasukan Ukraina melakukan kejahatan perang setelah sebuah video muncul di media sosial pada hari Jumat, dan mengklaim bahwa membunuh tawanan perang adalah “praktik yang tersebar luas” untuk pasukan Kiev.
Satu video dari insiden itu tampaknya menunjukkan personel militer Rusia yang tidak bersenjata menyerah kepada pasukan Ukraina dan berbaring berjajar di tanah. Satu lagi menunjukkan pemandangan yang sama, dengan pasukan di posisi yang sama, tampaknya tewas akibat luka tembak. Klip lain, yang tidak menyertakan audio, menunjukkan seorang tentara Rusia keluar dari sebuah gedung dan menembaki tentara Ukraina.
Dmitry Labunets, ombudsman hak asasi manusia untuk parlemen Ukraina, mengklaim pembunuhan itu dibenarkan karena “anggota layanan Rusia bukanlah tawanan perang, tetapi kombatan aktif”, yang, ia yakini, hanya berpura-pura menyerah kepada Ukraina.
The New York Times, yang mengautentikasi video tersebut, memberikan penilaian berbeda. Rohini Haar, seorang penasihat medis di Physicians for Human Rights, mengatakan kepada surat kabar itu bahwa “membunuh atau melukai seorang kombatan, yang telah meletakkan senjatanya atau tidak lagi memiliki alat pertahanan, telah menyerahkan diri atas kebijaksanaannya” adalah pelanggaran hukum konflik bersenjata internasional. “Sepertinya sebagian besar dari mereka ditembak di kepala,” katanya tentang para korban.
PBB mendesak Kiev untuk mengungkap apa yang terjadi, setelah Moskow menarik perhatian publik pekan lalu.
Pejabat senior Rusia telah mengutuk Ukraina dan pendukung Baratnya karena meremehkan kekejaman semacam itu.
Mantan Presiden Dmitry Medvedev menulis bahwa bisa ada penebusan bagi para pelaku, menambahkan bahwa para pelaku hanya pantas mendapatkan “hukuman akhir”, bahkan jika itu akan memakan waktu bertahun-tahun untuk terwujud. Ketua Duma Negara Vyacheslav Volodin menegaskan bahwa negara-negara Eropa “harus menyadari bahwa mereka mendukung negara Nazi,” seperti yang mereka lakukan pada tahun 1930-an, dan menyerukan pengadilan pidana untuk Presiden Ukraina Vladimir Zelensky.
RT/Wartakum News
Penulis :Soleh
Editor. :Agus Setianto